Dalam semua siklus tahapan bencana dan krisis kesehatan sangat penting untuk memprioritaskan perhatian pada kelompok yang paling rentan terdampak diantaranya bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, orang-orang dengan penyakit penyerta (penyakit jantung, paru, liver, ginjal dan penyakit yang menurunkan imunitas tubuh) serta penyandang disabilitas. Selain itu perlu identifikasi orang-orang dengan status suspek, Probable, kontak erat dan konfirmasi positif, karena berpotensi menjadi sumber penularan. Kesiapsiagaan dan mitigasi bencana oleh masyarakat maupun kader atau relawan membutuhkan kesepakatan rencana menghadapi situasi darurat, setelah mengetahui dan mengidentifikasi ancaman dan permasalahan yang ada, utamanya di masa COVID-19 ini agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana dan krisis kesehatan di masa COVID-19 ini, masyarakat lebih berdaya dan mandiri untuk melindungi dirinya, sehat dan selamat dengan melaksanakan protokol kesehatan COVID-19.

Periksa kelengkapan tas siaga bencana dan bawa saat akan mengungsi dan usahakan menggunakan tas yang tahan air. Matikan aliran listrik di dalam rumah, jangan menyentuh kabel dan tiang listrik. Mengungsilah bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga, jangan terpisah-pisah. Gunakan jalur evakuasi yang sudah ditentukan oleh kader/perangkat desa. Selalu gunakan masker dan terapkan jaga jarak minimal 1-meter dengan pengungsi lain selama menuju tempat pengungsian. Hindari berjalan di dekat aliran air agar tidak terseret arus banjir. Waspadalah dengan lubang, gorong-gorong dan selokan/saluran air karena dapat menyebabkan tenggelam. Waspada terhadap hewan berbisa yang dapat hanyut dan berada di genangan air. Sedapat mungkin hindari kontak dengan genangan air banjir. Jika terpaksa harus melewati genangan air, segera mencuci bagian tubuh yang terkena ari dengan sabun dan air bersih. Jika mempunyai luka, segera tutup dengan plester tahan air. Waspada terhadap benda keras atau benda tajam (batu, kayu, tiang, pecahan kaca) yang dapat menyebabkan luka.

Jika ada potensi petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan peluk lutut ke dada. Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame, jembatan dan sebagainya. Jangan tiarap di atas tanah. Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh. Tutup jendela dan pintu lalu kunci. Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik. Selalu gunakan masker saat di luar rumah dan hindari kerumunan. Apabila terpaksa harus dievakuasi atau mengungsi, tetap wajib menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yaitu dengan dengan memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan di air mengalir/hand sanitizer. Bila anda atau keluarga sedang menjalankan isolasi mandiri, maka pastikan untuk menempati lokasi/ruangan khusus bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.

Saat di pengungsian, Menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yaitu memakai masker, menjaga jarak aman dan cuci tangan pakai sabun di air mengalir/hand sanitizer. Bila anda atau keluarga sedang menjalankan isolasi mandiri, maka pastikan untuk menempati lokasi khusus bagi pengungsi yang menjalani isolasi mandiri. Menjaga ventilasi di ruangan pengungsian agar udara dapat keluar masuk ruangan dengan baik. Pastikan dalam membuat makanan di pengungsian dimasak dengan matang. Jika muncul demam atau tanda-tanda sakit lainnya segera hubungi petugas kesehatan.

Daftar Pustaka:

BNPB: Daftar Informasi Bencana Indonesia (2022). Diakses dari https://dibi.bnpb.go.id/

Dzakwan, MHA (2020). Urgensi Pembentukan Protokol Multi-Bencana dalam Pandemi Covid-19. 2020: Csis Commentaries Dmru-056-Id

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020). Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana Dan Krisis Kesehatan Pada Masa Covid-19. Pusat Krisis Kesehatan. Diakses dari https://satudata.dinkes.riau.go.id/sites/default/files/Pedoman%20Pemberdayaan%20Masyarakat%20Dalam%20Penanggulangan%20Bencana%20dan%20Krisis%20Kesehatan%20Pada%20Masa%20Covid-19.pdf

Similar Posts